BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 25 November 2009

Surat untuk papah (panggilan sayang untuk suamiku*...)

Papah...
Harusnya papah ada disini, saat saya lagi susah hati seperti ini... Saya nda berhenti nangis saat sy curhat sm yang diatas... Tp saya yakin kl kita ada disini saya nda akan nangis tersedu-sedu semalaman hanya karena memikirkan betapa ini anakku menganggapku seperti "tembok" dirumah ini.

Papah...
Mungkin saya terlalu kasih hati selama ini anak gadista' sampe dia perlakukan saya seperti itu, krn dia tau sekali saya paling tidak suka kl dia keluar rumah nda bilang2 sm saya...

Papah,
Saya nda tahu kenapa sa nangis sekaaali, kl sy ingat dia pergi nda bilang2, dan bertanya "kenapa nda bilang?" dia malah senyum.. Dengan muka' sok manis tanpa dosanya bilang "Hehehe, nda ji...!!!"

Papah,
Bicara ki sm anak gadista' pah.. Bilang saya tidak pernah ji berharap banyak dr dia, dia panggil saya "tante" saya nda keberatan, dia nda anggapka seperti mama'nya saya berusaha mengerti tp tolong hargaika sebagai perempuan yang bapaknya pilih untuk dijadikan isteri...

Papah,
Kalau kita ada disini saya yakin, saya nda akan sedih begini, krn saya malu kasih liatki kl sy menangis... Kenapa sumber ketidak bahagiaanku, dan sumber kesusahan hatiku selalu datang dari anak kesayanganta'...

Papah,
Pulang meki sayang..
Pelukka... Pegangka' papa supaya saya kuat dan tidak menangis lagi...
Powered by Ekawathy Annas and Telkomsel BlackBerry®

Please quit playing with my heart...

After all I've done,
things I've said,
Saya bukan malaikat jd jangan terlalu berharap saya akan berlaku seperti malaikat...


Saya tidak pernah berharap untuk mendapatkan apa-apa darimu, saya berusaha mengerti setiap keadaan dan alasan yg menjadikanmu malas belajar atau tidak begitu cemerlang dikampus... Aya berusaha mengerti dan menerima itu... Karena itu saya tidak berani menuntut...


Saya hanya minta 1...
Hargai saya, kalau kamu tidak bisa menganggap saya seperti ibu yg selama ini kamu kenal denn panggilan mama, saya berusaha mengerti... Tapi tolong, tolong... Satu hal.. Hargai saya sebagai perempuan yg dipilih bapakmu untuk dijadikan isteri...


Pembantu saja yg keluar rumah, nba bilang2 saya marahnya minta ampun.. Apalagi klau anakku sendiri yg memperlakukan aku seperti aku kesannya "tidak layak" untuk dihargai.


Apa maksudnya?
Saya juga gak tahu..
Yang saya tahu.. Saya kecewa sekali malam ini, dan kekecewaan saya ini bukan yang pertama kalinya.. Semoga Allah senantiasa menganugerahkan kepadaku sifat sabar-Nya dalam menghadapi manusia seperti dirinya...,


Saya bahagia, tetapi sumber ketidakbahagiaan atau kesusahan hati saya itu kenapa selalu datangnya malah dari dia...

Ya Allah, dekatkan aku dengan kesabaranmu ya Rabb, dekatkan aku dengan kesabaran-Mu...



Powered by Ekawathy Annas and Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 19 November 2009

Kapan juga...

Kapan juga saya bisa menikmati pemandangan melihatnya bersanda gurau dengan sahabatnya, ngobrol ditemani secangkir kopi sambil membicarakan kenangan masa remajanya...

Kapan ya dia akan berbaik hati mengajakku untuk duduk bersama-sama dengan sahabatnya, disini, disana, atau dimana saja...

Kapan yaa...?

Atau kehadiranku diantara dia dan kawan-kawannya tidak dia harapkan? Atau tidak dia inginkan karena mungkin kehadiranku disana justru akan membuatnya merasa kehilangan orang yang sangat dicintainya... ? Atau saya memang tidak pantas berada disana, dimana dia bisa menjadi dirinya sendiri dihadapan kawan-kawannya?

Kapan ya..?

Ya Allah ya Rabb..
Engkaulah yang tahu apa yang terbaik bagi setiap hambahmu..
Jangan biarkan aku terus berharap akan sesuatu yg tidak mungkin aku miliki, atau tidak jelas adanya..

Hanya kepada-Mu lah tempat aku berlindung dr segala susah dan keresahan hati... Dekatkan aku dengan kesabaran-Mu ya Rabb..

Amin, amin ya Rabbal Alamiin...



Powered by Ekawathy Annas and Telkomsel BlackBerry®

Pemberianku...

Bukan malam yang menyenangkan, dan bukan tanggapan yang kuharapkan... Beruntung aku hanya membelikannya 1 buah, bukan 3 buah atau lebih...

Jangankan untuk menggunakannya, menyentuhnya saja dia tidak pernah... Dia hanya melihatnya dan mengatakan...

"Ini untuk saya..?"
"Iya... Kan belum punya yang cokelat..."
"Nda cocok ini..."

Belum disentuh,
Belum dicoba,
How can you be sure that?

Ini bukan pengalaman pertama untukku.. Jangan terlalu baik I membelikannya barang-barang, jangan terlalu berharap...dia akan menyukainya... Toh ini masalah selera... Gak pantes diperdebatkan...

ya Allah dekatkan aku dengan kesabaranmu... Dekatkan aku dengan kesabaran-Mu.. Ridha-Mu lebih aku harapkan daripada tanggapannya...

Ya Allah ya Rabb.. Dekatkan aku dengan kesabaran-Mu...



Powered by Ekawathy Annas and Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 03 November 2009

The Persuit of Happiness


Happiness is knowing that people you love find their happiness.
Seeing their smile,hearing their laugh.
Though you might not be a part of it,but still it is a beautiful thing.
And for all the people i care and love,i want you all to get out there and find your happiness.
For i can never find anything better than this.

Minggu, 01 November 2009

How do I look?

DON'T JUDGE A BOOK BY ITS COVER absolutely agree...

tapi....

kenyataannya seringkali
PEOPLE DO JUDGE A BOOK BY ITS COVER 

So...

Ngga ada salahnya "memperbaiki" tampilan bukan soal cantik, bukan soal mahal, bukan soal merek, tapi soal rapi, bersih dan enak dipandang....


Powered by Ekawathy Annas and Telkomsel BlackBerry®