Senin, 27 September 2010
Hari ini aku bikin bluder...
Kecuali dia, dia yang tidak pernah sedikit pun memuji apa yg ekha kerjakan...
Tidak pernah...
Ya Allah, kesempurnaan memang hanya milik-Mu. Dekatkan aku degan kesabaran-Mu ya Rabb....
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Diposting oleh ^ea di 21.02 0 komentar
Minggu, 26 September 2010
Percaya gak percaya..
Selama ini sy suka bilang..
"Kamu gak usah ke pasar, krn aku yg belanja.. Cukup kamu dirumah dan masak ya.. Krn sy gak tau masak..."
Ternyata, percaya gak percaya..
Saat makan siang, sy pasti sudah sibuk didapur untuk "dawa-dawa". Karena sy merasa ini sebuah kemajuan bagi diri saya, sy pun mengabadikan setiap hasil karya masakan saya dalam sebuah album snapshot di akun FB saya...
Ya, am glas I can say it out loud now.. I just love cooking...
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Diposting oleh ^ea di 12.58 0 komentar
Selasa, 21 September 2010
Sori bu.. Ini rumah saya, ya suka-suka saya dong mau majang foto siapa....
Selalu aja dia bikin hatiku susah..
Tadi siang datang kerumah denga segala kerendahan hati saya menemaninya... Karena Fia sdg tidur.. Ya biar dia dak ta'loko sendirian...
Karena lama diruang tamu, dia pun menatap ke dinding dan bertanya...
"Kenapa ndada fotonya Susi disini..."
Aku spontan aja bales
"Ada kok, didalam..."
Didalam hatiku nyngir dan melanjutkan kalimatku.. "Didalam lemari maksudnya..."
Mau banget aku bilang,
"Foto2nya Susi dah diturunin, dan yang nurunin itu bukan aku looh... Tp suamiku..!!?!! Kenapaa...?!?! ." Tapi aku gak yakin dia bisa nerima itu.
So...?
Kita tunggu aja cerita apa yang dia bw ke orang mengenai tatanan baru foto dirumahku...
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Diposting oleh ^ea di 14.47 0 komentar
Rabu, 01 September 2010
selamat datang di negeri orang bahagia
AKU-lah penciptamu.
AKU akan turut campur dalam segala permasalahan hidupmu.
Ingat, AKU tidak membutuhkan bantuanmu.
Jika engkau menghadapi situasi sulit yang tidak bisa engkau pecahkan, masukkan ke kotak SFGTD (something for God to do)-mu. Semua masalah akan terselesaikan, namun bukan menurut ukuran waktumu tapi waktu-KU.
Sekali engkau masukkan masalah ke dalam kotak SFGTD-mu, engkau tidak perlu lagi melanjutkan kekhawatiranmu.
lanjutkan peran hidupmu.. jangan dibuat susah karenanya
Jika engkau terjebak dalam kemacetan, jangan emosi. Sabar... Karena ada orang-orang yang memang ditetapkan mendahuluimu untuk kepentingan yang mengungkapkannya saja dia sudah tidak mampu.
Saat engkau merasa hari-hari di kantormu tidak begitu baik, pikirkanlah orang-orang lain yang keluar dari kantor beberapa tahun lalu Ketika hubunganmu memburuk, pikirkanlah orang-orang yang sudah lupa rasa mencintai dan dicintai.
Saat engkau masih bisa menggunakan waktu akhir pekan untuk liburanmu; engkau masih lebih beruntung dari wanita penjahit yang bekerja 12 jam sehari, 7 hari seminggu demi anak-anaknya.
Saat mobilmu rusak, pikirkanlah orang yang bahkan untuk berjalan saja dia sudah tidak mampu lagi.
Ketika engkau berkaca di cermin merapikan rambutmu, pikirkanlah orang yang sedang sakit kanker yang selalu berharap rambutnya segera tumbuh.
Ketika engkau merasa menjadi korban dari kesalahan, kegetiran, pengabaian, ketidak-nyamanan orang lain, ingatlah sesuatu atau seseorang dapat saja salah, dan mungkin engkau salah satunya.
Sebelum kita mengeluh banyak hal yang dapat kita jadikan sebagai bahan renungan agar senantiasa kita selalu berjuang menuju hidup yang lebih baik, dan kita selalu mensyukuri hidup ini, mensyukuri apa yang ada dihadapan kita sekarang.
Selamat datang di negeri orang bahagia...
Akankah engkau sampaikan pesan ini ke kawan-kawanmu?
Jika ya, Alhamdulillah... dan engkau akan menambah Penghuni Negeri Orang Bahagia.
Diposting oleh ^ea di 10.32 0 komentar
no more bullies
Kerap kali kita menjuluki orang lain dengan ciri-ciri fisik yang mereka miliki: Longgak, Gendut, Gepeng, Pesek, Item, Dekil, Kucai, Kribo, Bule, Bencong, Pincang, Jenong, Ginong, Petet, atau Ceper.
Atau kita memanggil mereka dengan nama orang tuanya.
Seusia sekarang, saya betul-betul menghindari tindakan-tindakan yang mungkin bisa berdampak buruk bagi diri saya sendiri maupun orang lain. Saya masih sering mendengar, entah untuk lucu-lucuan, enatah untuk mengakrabkan diri, entah sengaja untuk menyakiti perasaan, beberapa dari sahabat saya memanggil sahabat lainnya tidak dengan nama sesuangguhnya.Astagfirullah. Betapa sejak kecil dulu kita telah menjadi penjahat. Telah membunuh karakter setiap orang. Telah melukai banyak orang. Tak semua sahabat kecil kita berhati tegar.
Apa jadinya jika sahabat-sahabat kecil kita dulu masih ingat apa saja yang pernah menimpa diri mereka, masih ingat siapa saja yang dulu melakukannya? Astagfirullah. Bagaimana jika sahabat-sahabat kecil itu kini telah dewasa dan masih menyimpan kenangan buruk yang mereka alami? Bagaimana jika mereka masih akan terus mengingatnya? Bagaimana jika mereka masih sakit hati? Masih tak rela, masih dendam. Bagaimana jika mereka tak memaafkan?
Padahal kita sering menganggap semuanya telah lewat. Kita melupakan, kita menganggap orang lain akan melupakan juga. Astagfirulah. Kita telah gegabah benar. Padahal belum tentu kita masih akan punya kesempatan untuk bertemu mereka lagi.
Bagaimana mungkin kita bisa hidup damai sementara orang-orang di masa lalu masih memendam rasa sakit hati kepada kita? Bagaimana mungkin kita berharap hidup tenang di akhirat padahal kita meninggalkan sahabat-sahabat yang belum memaafkan salah-salah kita?
Ya, Allah. Semoga hati dan pikiran saya dibersihkan dari perasaan tak ikhlas. Semoga hati dan pikiran saya memaafkan segala salah yang pernah dilakukan leh sahabat-sahabat saya. Andai saya diberi kesempatan untuk bisa bertemu dengan para sahabat pernah saya lukai perasaannya, saya ingin meminta maaf. Agar tak ada beban yang membuat jiwa melekat pada semesta. Karena saya ingin hidup kali terakhir ini saja.
Diposting oleh ^ea di 10.10 0 komentar