BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 26 Januari 2010

When I need you...

Hari ini Fia demam..
Itu karena 2 hari berturut2 dia menghabiskan waktunya berenang...

Dia demam sih biasa,
Yang nggak biasa itu karena kali ini.. Maya yg jadi jagoannya...

Biasanya sebenci apapun fia pada saya, saat perasaannya tidak enak, dia selalu panggil Mammi.... Atau bilang "mau tidur sm mammi..."

Tp kali ini lain...
Hanya ada 1 nama yg dia sebutkan,
Hanya ada 1 orang yg ingin dia liat...,
Hanya ada 1 orang yg bisa membuatnya tenang...

"Maya..."

Beberapa bulan terakhir memang sy makin jauh dari Fia, ntah kenapa...?

Sy tidak mau orang menyalahkan Baby D karena ini, apalagi suamiku... Kenapa dia selalu merasa aku jadi semakin jauh darinya, jauh dari anak-anakku... Semenjak baby D ada... Semenjak Baby D lahir, suamiku merasa dicuekin...

Saya terlalu berusaha membahagian banyak orang, berusaha seadil mungkin, tetapi apa yg saya lakukan dikali nol oleh semua orang.. Termasuk suami dan anak-anakku...

Terkada sy berfikir, kl memang takut kasih dan sayangku terbagi... Then why u let me pregnant in the first place...

Jd ingat apa yg mammi bilang...

Semuanya ibu itu sayang sama anak-anaknya... Semuanya disayang, sama banyaknya.. Tetapi "perhatian lebih" itu diberikan kepada siapa-siapa yg "lebih" membutuhkannya ..

Ya Allah..
Dekatkan aku dengan kesabaran-Mu ya Rabb..

Saya takut sy nda kuat...
Saya takut sy nda mampu hadapi ini semua.. Saya ini lemah ya Rabb, sy ini manusia biasa.. Kalau bukan karena rahmat dan hidayah-Mu, sy bukan lah apa2...

Menjadi ibu memang tidak gampang.. Tetapi menjadi Ibu Tiri adalah sesuatu yang jauh lebih menyusahkan...

Tolongka' ya Rabb...
Rangkulka'... Jangan biarkan sy putus asa...


*** Kebayang gimana susahnya medi isteri pertama suamiku... Dia tidak punya tempat untuk curhat, dia tidak punya saudara, ibunya sibuk mengurus suaminya... Anak angkatnya sibuk menghabiskan uangnya, dan memperbodoh dirinya dengan kemanjaan yg dia sendiri ciptakan..., dan suami yg sibuk dengan urusan kantor. Dia tidak punya kemampuan untuk berinternet, menulis blog ttg apa yg sedang dirasakan... Semuanya dia harus tanggung sendiri, semuanya harus dia rasakan sendiri... Akhirnya otak dan hati tidak sanggup menahannya dan memilih untuk berhenti bekerja, penyakit hati itu akhirnya membawanya pergi dan terbebas dari masalah2 hidupnya...

Dan aku..
Baru saja memulainya, menikmati hidupnya..

Ya Rabb..
Dekatkan aku dengan kesabaran-Mu...
Dekatkan aku dengan kesabaran-Mu...


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 20 Januari 2010

Kamu sakiti aku ... (Lagii..)

Pagi ini kamu bilang
"Kamu sudah mulai hilang selera terhadapku..."

Sore ini kamu bilang
"Aku mammi yg goblok...!!!"

Saat kukatakan jangan ngomong seperti itu.. Kamu tertawa dan mengatakan kamu hanya bercanda...

Seenak tai kamu mempermainkan perasaanku, mengatai aku ini itu dengan alasan bercanda...

Banyak orang bercanda, tp tidak sampai menyakiti hati pasangannya...

Ya Allah, ya Allah, ya Allah
Dosa apa saya?
Salah apa saya...?
Surga yg cari saat memilihnya...
Bahagia yg saya damba saat memutuskan untuk hidup bersamanya..
Kenapa ini yg dapat ya Allah...

Hidup berasa di Neraka ya Rabb...
Tiada hari yg saya lewati tanpa meratapi diri sendiri, menangis, dan berusaha melupakan apa yg terjadi...

Kalau dia khilaf sampai berucap seperti itu, ampunilah dia ya Rabb... Ampuni dosa-dosanya...
Tapi kalau dia benar2 mengucapkan apa yg dia rasakan... Maka ampunilah aku ya Allah, Ampuni dosa-dosaku ya Rabb.. Ampuni hambah-Mu yg lemah ini tidak bisa membahagiakan suamiku sehingga membuatnya khilaf dan mengeluarkan kata-kata yang tidak baik untuk ku.....

Ya Allah, Ya Rabb..
Kalau cobaan ini adalah cara-Mu agar aku lebih bersabar menghadapi segalanya... Sy ikhlas ya Rabb.
Saya percaya ada hikmah dibalik semua ini. Dekatkan aku dgn kesabaran-Mu ya Rabb, dekatkan aku dengan ridha-Mu...


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Berharap tidak pernah bangun lagi...

Ntah maksudnya mau main-main atau emang niatnya seperti itu tp cara menyampaikannya seperti main-main...

Saya tidak berhenti berucap istigfar, dan berserah diri sepenuhnya pada Rabb-ku... Kalau memang dia masih jodohko, maka limpahkanlah kpdaku kesabaran yg tak terhingga... Sehingga mampu bertahan untuk menghabiskan masa hidupku bersamanya...

Hati ini teriris-iris saat dia mengatakan dia mulai hilang selera terhadapku... Kuhargai kejujurannya kalau memang ini benar... Tp mungkinkah ini berarti aku tak lama lagi akan dimadu... Atau menjanda...!!

Cara dia bercanda memang keterlaluan, dan tidak jarang membuatku menangis, tp sebisa mungkin sy tidak menangis didepannya krn itu akan membuatnya makin murka terhadapku...
Tp dia juga tidak berhenti mempermainkan perasaanku... Terkadang aku berfikir... This is killing me softly...

Ya Rabb... Dekatkanlah aku dengan kesabaran-Mu...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 08 Januari 2010

...HisteriS...

Telingaku jd sakit dibuatnya,

Kenapa dia tidak bisa sekali mendengar,

Urat lehernya sampai keluar,

Kenapa dia tidak mau berhenti berteriak,

Air matanya sampai kering,

Kenapa dia tidak juga mau diam,

Dia hanya memanggilkan satu nama,

Satu nama yang dianggapnya bisa menjadi dewa penolongnya,

Dia masih saja tidak bisa diam,

Diguling-gulingkannya badannya, seperti cacing kepan asan...

Dia masih saja tidak bisa diam,

Kali ini dia membuang dirinya, untung saja dia diatas tempat tidur yang empuk,

Tapi dia masih saja tidak bisa diam...

Suaranya makin melemah, teriakannya makin lama, makin berkurang,

Dia masih saja tidak bisa diam,

Tiba-tiba suasana menjadi hening... Dan akhirnya...

Diam

Beberapa saat

Mungkin 2 menit

Mungkin juga 5 menit,

Dan dia melanjutkan tangisannya, awalnya perlahan...

Dan...

Tangisannya kembali meluap,

Makin besar,

Makin gila,

Makin menjengkelkan,

Nama itu lagi, nama itu lagi...

Kenapa dia tidak pernah bisa mendengar?

Dia menangis lagi,

Merengek lagi,

Rewel lagi,

Dan teriak lagi...

Urat lehernya kembali keliatan,
dan tiba-tiba diam..

Dan lagi-lagi dia melanjutkan tangisnya...

Tak kuhentikan jemari ini untuk menuliskan, menceritakan kejadian yang aku dengar, yang aku lihat..

Aku sedang berusaha menahan diri, untuk tidak khilaf,

Untuk tidak ceroboh,

Untuk tidak memarahinya sampai murka,

Kembali dipanggilnya nama dewi penolongnya,

Isak tangisnya masih kedengaran, sambil memanggil nama dewi penolongnya...

Aku yakin dia lelah,
Aku yakin dia mengantuk,
Tp dia begitu gengsi mengakuinya, aku tahu itu...

Terlalu muluk2 rasanya jika harus berharap satu saat nama dewi penolongnya itu akan berbunyi "Mammi...."

Rasanya tidak mungkin...

Begitu sulit baginya untuk menerima kenyataan kalau saat ini, dia sedang berada didekatku, dan adik semata wayangnya berada bersama dengan dewi penolongnya...

Aku masih menunggu,
Sampai dia benar benar diam,
Sadar, dan akhirnya menyerah...

Dan saat itu adalah dimana diaan mengatakan ...

"Mammi, maaf.... Mammi, maaf"

Seperti kemarin2, saat dia ditegur dan sakit hati dan akhirnya menyerah...

Saya hanya memintanya untuk diam..


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

..Jealousy...

Kalau ada suami yg demen muji-muji isterinya didepan orang banyak, atau menggombal isterinya saat sedang berdua...

Suamiku yang ada sibuk sendiri melakukan sesuatu yg dengan sengajanya membuatku merasa cemburu.. Dan berujung sakit hati... Begitu cara dia "bercanda" denganku.. Katanya.

Beda emang...

Ya Allah, dekatkan aku dengan kesabaran-Mu..


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Sabtu, 02 Januari 2010

Tidak berasa seperti ibunya...

Anak-anak dari suamiku, ada yang manggil Mammi ada yang manggl tante...

Kalau Fia nangis, dia nyari Maya, bukan mammi...
Kalau Maya pergi, dia nelpon kerumah hanya untuk menanyakan Fia, bukan mammi...

Kalau mereka ada apa-apa, butuh apa-apa, mereka saling cari satu sama lain, kl stuck.. Ngomongnya ke bapaknya, bukan pada mammi...

Di depan bapaknya, si sulung selalu bersikap manis dan memanggilku dengan sebutan mammi, tp saat tidak berada disamping bapaknya, sy hanyalah seorang "tante ekha" yang dinikahi bapaknya.

Didepan bapaknya, si tengah menciumku, menuruti perintah bapaknya. Tp saat hanya ada kami berdua dia bilang "Mamaku Maya, bukan Mammi"

Harusnya kata-kata seperti itu tidaklah merisaukan hatiku, tp ntah kenapa, meski itu datangnya dr gadis kecil berusia kurang dr tiga tahun...
Tidak jarang aku menangis, untuk kehadiran Baby D memberiku semangat baru... Paling gak, aku punya harapan.. Kalau semoga kelak, anak-a yang lahir dari rahimku mungkin akan memperlakukanku dengan lebih baik.. Jauh lebih baik dari perlakuan mereka...

Dirumah ini, Mammi adalah namaku.. Bukan berarti ibu atau mama tetapi berarti perempuan yang dinikahi oleh pemilik rumah ini. Aku yang memilih suamiku, aku yg memilih untuk memelihara dan membesarkan anak-anak suamiku... Dan mungkin ini adalah harga yang harus aku bayar untuk meraih kebahagiaan yang sebenarnya...

Dekatkan aku dengan kesabaran-Mu ya Rabb...



Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!