Kenapa saya yang rasa sedih sekali klo seandainya suamiku panggil anak angkatnya baru itu anak sombongnya nda mau sekali turun kodong..
Karjal cuma minta Maya cat kan rambutnya, jd disuruh ya Fia untuk memanggil kakaknya diatas, tapi jawabannya dari atas itu selalu tidak menyenangkan...
Bagaimana nda sedih liatnya... dia sudah dikasih besar, hidup enak, pendidikan bagus, semua keinginannya dipenuhi.. perasaannya dijaga... tp masa untuk memenuhi panggilan bapaknya saja dia kayak jual mahal begitu...
kalau saja dia punyan otak dan punya perasaan pamrih sedikit saja mungkin dia tidak akan memperlakukan bapaknya (yg nota benenya hahya bapak angkat) seperti ini...
sebelum menolak panggilan, atau melanggar perintah, pernahkah terbersit hatinya secuil kenangan akan darimana asalnya dia sebenarnya... apa yg terjadi pada dirinya kalau saja tidak ada orang seperti Karjal dan Ne'nang yg mengangkatnya 23 tahun yang lalu yang menyediakan semua kasih sayang dan fasilitas bak princess dengan harapan satu saat nanti anak ini akan menjadi anak yg soleha... anak angkat yang dianggap pemancing ini kelak bisa menjadi anak yang baik yg selalu ada disaat susah san senang... kalau saja anak angkat itu tidak diambil, mungkin saat ini dia akan bergabung dengan Bapak dan Ibu kandungnya tinggal dirumah kontrakan dengan pendidikan yg belum tentu selesai...
Ibaratnya buah mangga memang jatuh tidak jauh dari pohonnya... tapi kalau buah yg jatuh dari pohon mangga itu adalah Salak, kenapa sisalak ini bukannya mensykuri dan bersikap baik sebagai balas budi karena sudah diperlakukan sebagaimama buah mangga lainnya... bukan sebagai buah salah sebagai mana mestinya...
Sabarnya ini Karjal..
sabaarki sayang... masih ada 4 anak ta yang lain.. yg insya Allah masih lbih sayang dan peduli sama kita..
Sabarki karaeng.. sabarki...
saya tidak tau bagaimana jadinya saya kalau saya diposisinya Karjal..
Irhamna ya arhamarrahimiin..
ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Rabu, 01 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar